Minggu, 18 Agustus 2013

Data Orang Hilang


Bagi anda yang akan melaporkan silahkan klik disini



Nama : RINI WIDYARTI
Usia : 33 tahun
Perempuan
Alamat : Dsn. Sukomau Kec. Srono Kab. Banyuwangi Jawa Timur
Hilang sejak : 17 sept 2010
Ciri-ciri :
Tinggi 154 cm
Bagi yg menjumpai harap menghubungi DWI HADI RIYANTO hp 082331581415



Selasa, 28 Februari 2012

Polisi Lantas jangan malah ikut "Ngemel"



Excellent Service (bagian 4)
Polisi Lantas jangan malah ikut "Ngemel"

Ponorogo - Kali ini giliran rayon Pulung meliputi wilayah Kecamatan Ngebel, Pulung, Pudak, Sooko menjadi tempat kunjungan selanjutnya dalam gelaran excellent service Polres Ponorogo. Hari ini Selasa (28/2) seluruh perwakilan masyarakat dari masing-masing wilayah eks pembantu Bupati sektor Pulung bertatap muka langsung dengan Kapolres Ponorogo AKBP Yuda Gustawan dan jajaranya guna mengeluarkan segala "uneg-unegnya" terkait dengan kinerja anggota Polri yang ada di Ponorogo.
Tidak seperti pelaksanaan sebelum-sebelumya yang penuh diwarnai dengan adu argumentasi dan segala macam bentuk kritikan pedas yang di lontarkan oleh masyarakat terhadap kinerja Polri, kali ini masyarakat wilayah Pulung terkesan santun dan seolah-olah masyarakat tenggelam dalam pesona Kapolres dan Kapolsek dimasing-masing wilayah. Karena kesan yang ditimbulkan seperti masyarakat berlomba-lomba untuk memberikan pujian terkait dengan kinerja Kapolseknya masing-masing. Seperti yang diutarakan oleh salah seorang Kepala Desa dari Sooko yang meminta kepada Kapolres jikalau saja ada mutasi Kapolsek tolong Pak AKP Suwoyo jangan dipindah dari wilayahnya karena masyarakat sudah merasa dekat dan senang dengan kinerja beliau"
Namun ada juga pertanyaan salah seorang warga dari Pulung yang cukup menggelitik ketika warga tersebut bertanya "Pak Kapolres kalau ada orang yang jaga poskamling terus main kartu untuk "Cagak Melek" (biar tidak ngantuk) apa itu juga ditangkap dan menyalahi hukum", trus suatu ketika ada salah seorang murid saya bertanya tentang "kalau ada petugas yang menerima uang tilang, uang itu masuk ke mana?" ya saya jawab masuk kas daerah"timpalnya. "Gerrrr" Mendengar jawaban dari warga tadi langsung secara spontan banyak pengunjung yang tertawa, bahkan Kapolres dan pejabat lainya juga ikut tertawa mendengar cerita warga tersebut. Namun oleh Kapolres langsung dijawab "uang tersebut masuk ke Kas Negara Pak namanya PNBP kecuali kalau tidak ada bukti tilang yang bisa saja jadi Kasnya Petugas" jawabnya.
Ada juga salah seorang warga yang meminta Kapolres untuk turun tangan terkait dengan banyaknya kendaraan muatan berat yang bebas masuk ke kota, M. Ashari (42) misalnya salah satu pentolan LSM ini meminta Kapolres agar memantau kegiatan di terminal restribusi yang ada di selatan terminal Selo Aji itu, pasalnya disinyalir banyaknya jalan yang rusak, karena kelas jalan yang dilalui kendaraan besar tidak sesuai untuk menampung beban muatan kendaraan, sehingga terjadi kesalahan prosedur dalam praktik penarikan restribusi disana". Mendengar hal tersebut Kapolres langsung memerintahkan "Kasat Lantas dan Kasat Reskrim tolong anggotanya untuk ikut memantau disana, "namun anggota Lantas jangan malah ikut-ikutan ngemel juga nantinya"candanya.
Untuk Program Excellent Police Service ini sendiri masih kurang satu putaran lagi yakni wilayah Rayon Sambit yang akan dilaksanakan pada hari Jum'at, 2 Maret mendatang. Setelah itu diharapkan para Kapolsek dan Pejabat Operasional mampu memberikan jawaban dan tindak lanjut nyata dari pelaksanaan program ini sehingga tidak hanya menjadi wacana dan program yang menggelinding begitu saja. (arr/humas)

Tangkap Penjudi Pilkades

Ponorogo - Gebrakan memerangi segala macam bentuk perjudian semakin gencar saja dilakukan oleh Jajaran Polres Ponorogo, tak tanggung-tanggung para penjudi ajang pemilihan kepala desa juga ikut disikat. Kemarin sabtu (25/2) Polres Ponorogo berhasil menangkap dua orang pelaku judi pilkades (pemilihan kepala desa) saat ajang pemilihan digelar di Desa Siman Kecamatan Siman. Dua orang ini masing-masing Mulyadi (35) dan Paidi (46) kedapatan petugas saat berperan sebagai penombok atau dalam istilah judi disebut "banyon" dalam ajang pilkades Siman tersebut. 
Mulyadi yang merupakan warga Desa Mangunsuman Siman Ponorogo itu sendiri mengaku baru sekali mengikuti ajang perjudian ini, pun begitu dengan Paidi warga Desa Mlilir Kecamatan Berbek Nganjuk ini.
Dari tangan kedua tersangka ini petugas berhasil mengamankan uang tunai sebanyak Rp 2.245 ribu, masing-masing Rp 975 ribu dari tersangka Paidi dan Rp 1.425 ribu dari tersangka Mulaydi. Menurut Kapolres Ponorogo AKBP Yudha Gustawan, dengan adanya musim Kepala Desa yang berlangsung pada saat ini akan banyak warga luar kota Ponorogo seperti dari Trenggalek, Tulungagung, Nganjuk untuk turut serta dalam judi pilkades ini. Judi Pilkade itu sendiri sudah dari awal diantisipasi oleh Kapolres dengan menyebar sebanyak mungkin anggotanya yang berpakaian preman pada saat acara pilkades berlangsung lebih-lebih saat penghitungan suara dimulai.
Di Ponorogo saat ini pada tahun 2012 akan berlangsung sebanyak 61 desa yang akan menggelar pemilihan kepala desa, dan saat ini sudah tergelar sebanyak 10 desa. Sampai berita ini diturunkan masih ada 2 desa yang sedang melangsungkan pelaksanaan pilkades yaitu Desa Ngendut Kecamatan Balong dan Desa Plalangan Kecamatan Jenangan. (arr/humas)

Gelar Razia Gepeng bareng Satpol PP

Ponorogo - Upaya memerangi pekat (penyakit masyarakat) akan terus digalakkan oleh Polres Ponorogo tak terkecuali para gepeng (gelandangan, pengemis dan pengamen liar) di wilayah Ponorogo. Bersama dengan Satuan Polisi Pamong Praja hari ini Senin (27/2) Polisi menangkap para pengemis yang ada diseputar alon-alon, pasar songgolangit, dan disekitar traffic light di perempatan Patung Sukowati.
Selain menangkap para pengemen dan pengemmis, Polisi bersama dengan Satpol PP juga merazia sejumlah warnet di wilayah Ponorogo yang sering digunakan ajang berbuat tidak senonoh para pasangan muda-mudi sambil berpura-pura browsing. Terbukti dengan berhasil ditangkapnya sepasang muda-mudi yang sedang "aduhai" didalam bilik salah satu warnet yang ada di seputaran patung sukowati.
Polisi juga berhasil menangkap dua orang pengamen, sepuluh orang pengemis, dan juga seorang gelandangan. Menurut Kasat Sabhara Polres Ponorogo AKP Suharto, SH para pengemis dan gelandangan yang terjaring razia ini selanjutnya akan dilakukan pemeriksaaan tindak pidana ringan. Upaya razia para gepeng ini akan terus digelar oleh jajaran Kepolisian Polres Ponorogo bersama-sama dengan Satpol PP Kabupaten Ponorogo guna menindaklanjuti komplain masyarakat terkait dengan adanya para pengemis dan pengamen liar yang dinilai sangat meresahkan. (arr/humas) 

Jumat, 24 Februari 2012

Excellent Service (bagian tiga)

Excellent Service (bagian tiga)
"Pokoke SMS ke Saya Saja"

Ponorogo - Sudah ketiga kalinya untuk program terobosan excellent police service kembali diadakakan, hari ini Jum'at (24/2) bertempat di ruang pertemuan kantor Kecamatan Balong, Kapolres Ponorogo AKBP Yuda Gustawan mengadakan talk show langsung dengan perwakilan masyarakat dari wilayah eks pembantu Bupati Jalen, yang meliputi wilayah Balong, Slahung, Bungkal, Ngrayun. Seperti kegiatan sebelumnya, acara tersebut juga dihadiri oleh para tokoh masyarakat, LSM, Tokoh Agama, dan Kepala Desa dari masing-masing wilayah. Cukup kompleks memang namun pertanyaan masyarakat tidak akan jauh dari penyakit masyarakat dan masalah kelalu lintasan.
Cukup menarik ketika mendengarkan pertanyaan atau mungkin patut disebut sebagai usulan yang dikemukakan oleh ibu Suryani (42) Kepala Desa Ngilo-ngilo Slahung "Pak Kapolres tolong perhatikan nasib Mapolsek Slahung, itu tanahnya kan masih numpang di Kantor Kecamatan kalau sewaktu-waktu diminta pindah, trus mau ikut siapa Kapolsek dan anggotanya" kebetulan saya juga sering pergi ke Polsek, dan ini murni dari saya pribadi bukan atas usulan Pak Kapolsek lo Pak Kapolres" mendengar itu para undangan yang hadir langsung ketawa gerrr "hayo ngoopo kuwi" sahut salah seorang pengunjung lainya"
Ada juga pertanyaan yang cukup menggelitik ketika Pak Suryono (62) warga Ngrayun yang mengatakan "apa benar Pak kalau tutup "Pentil"(ban motor) ditilang itu juga ada aturan hukumnya". Sempat dijawab oleh Kasat Lantas "bahwa setiap kendaraan bermotor harus dilengkapi dengan kelengkapan kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 UULAJ nomor 22 Tahun 2009, namun seperti kurang puas dengan jawaban dari Kasat Lantas, Kemudian oleh Kapolres dijawab "wis Mbah daripada berdepat dengan petugas dilapangan, mboten sah susah-susah Jenengan SMS ke saya saja " (arr/humas) 

Rabu, 22 Februari 2012

Banjir dan Longsor Landa Ponorogo Selatan

Ponorogo - Hujan deras yang mengguyur wilayah selatan Ponorogo sejak sore kemarin selasa (22/02) mengakbitakan sebagian wilayah diterjang banjir dan tanah longsor. Banjir tersebut melanda beberapa desa di Kecamatan Slahung, Balong, Ngrayun, Bungkal dan Siman, dan Siman. Tidak hanya banjir namun hujan deras semalam tersebut juga membuat jalur Kecamatan Slahung menuju Ngrayun, tepatnya di Desa Gembes terputus total karena longsor.
Banjir juga membuat macet jalur Ponorogo-Pacitan karena plengsengan Jembatan Slahung tergerus air sepanjang 10 meter sehingga kendaraan yang melintas harus pelan-pelan dan berhati-hati karena tertutup rendaman banjir. Di Ngrayun sebanyak 17 rumah warga tertimbun longsor namun tidak ada korban jiwa, Di Kecamatan Bungkal banjir juga memutuskan jembatan Desa Munggu sehinga tidak bisa dilalui warga dan beberapa hektar area persawahan terendam banjir. Banjir juga membuat aktifitas belajar siswa SMPN 1 Balong dan SMAN 1 Balong terhenti karena area sekolahnya terendam banjir, murid-murid bersama guru dan karyawan sekolah mengganti aktifitas mereka dengan membersihkan kelas.
Dari hasil pemantauan di lapangan terdapat 50 Hektar area persawahan di Desa Winong Jetis dan Madusari Siman tergenang, di wilayah Kecamatan Balong tepatnya di Desa Karangan dan Bajang seluas 90 Hektar area persawahan dan 40 rumah milik warga terendam banjir.Sampai berita ini di tulis banjir sudah berangsur-angsur surut dan jalan yang longsor sudah bisa dilalui namun untuk jumlah kerugian material warga masih belum bisa dipastikan. (arr/humas)